Teriknya
matahari siang ini tak menyurutkan semangat Roy untuk tetap melangkah menyusuri
jalan menuju sebuah gedung perkantoran yang letaknya 100 meter dari halte bis
tempat Ia turun.
Hari
ini untuk pertamakalinya Roy memenuhi panggilan psikotest dan interview
pekerjaan setelah 30 berkas lamaran dikirimkan melalui email maupun PT. POS
sejak Ia dinyatakan lulus dari salah satu Perguruan Tinggi sebulan yang lalu.
“Tinggal
setengah jam” gumamnya saat melihat jam yang ada di tangannya. Andai tadi tidak
terjadi kecelakaan di jalan tol, mungkin bis yang ditumpanginya tidak terjebak
kemacetan panjang.
Roy
mempercepat langkahnya, berharap Ia memiliki waktu beberapa menit untuk
beristirahat saat tiba di kantor tujuan. Namun tiba-tiba langkahnya melambat,
matanya tertuju pada gadis kecil berbaju biru yang sedang jongkok di bibir
selokan pinggir jalan sambil memegang sebatang ranting. Tangannya terus
berupaya menggerak-gerakan ranting untuk meraih sesuatu yang ada di dalam
selokan tersebut.
Roy
mulai bimbang, hati kecilnya tergerak untuk menghampiri gadis kecil ini, namun
akalnya berkata “ayo Roy, waktumu tidak banyak, masih banyak orang lain yang
akan membantu gadis kecil itu.”
Haaap
… Tangan Roy refleks meraih tubuh mungil di hadapannya, tubuh yang hampir saja
terjatuh ke dalam selokan. Roy ikut jongkok di bibir selokan setelah tangannya
melepaskan tubuh gadis mungil dan memastikan posisinya dalam keadaan aman.
”
Emang ada apa di dalam sana, Dek?”
”
Uang logam, Kak?”
”
Uang logam? Punyamu?”
”
Bukan, punya ayah?”
”
Jatuh?”
”
Iya, tadi tidak sengaja ayah tersenggol seseorang saat melintasi jalan ini dan
jatuh, uang logam di sakunya jatuh ke selokan ini.”
“Berapa
uang yang jatuh? Kakak ganti aja ya, biar kamu gak perlu susah ngambil lagi.”
”
Uang itu logam yang suka dipakai ayah bila pelanggannya minta kerokan, jadi
tidak ada nilainya”
”
Ooh.. Ayahmu tukang pijat?”
”
Iya Kak.. Ayah tidak bisa melihat, jadi
Ayah selalu mengajakku untuk keliling ke rumah-rumah pelanggannya”
Pandangan
Roy beralih ke dalam selokan, airnya tidak banyak dan terlihat jelas ada
sekeping uang logam disana. Segera Ia melepaskan tas punggungnya, melepas
sepatu dan kaos kakinya, menggulung celana panjangnya hingga ke lutut dan
dengan cepat Ia turun ke dalam selokan yang dalamnya kurang dari satu meter
itu, memungut logam dan kembali naik ke atas.
Tangannya
kemudian meraih botol berisi air mineral yang ada saku pinggir tasnya,
dicucinya uang logam yang ada ditangannya dan diserahkan
kepada gadis kecil tersebut. Dengan air tersisa Ia pun menyiram kedua kakinya.
Sambil
mengenakan kaos kaki dan sepatunya, Roy berkata ” Kakak harus segera pergi,
kamu hati-hati ya pulangnya, salam untuk ayahmu.”
”
Iya, makasih banyak Kak.”
”
Oh ya, siapa namamu?” Seraya bangkit berdiri
”
Siti Kak..”
”
Ok Siti, Kakak jalan ya..” sambil mengelus kepala gadis kecil dan kemudian
sedikit berlari menuju gedung kantor yang kira-kira 30 meter lagi jaraknya.
Setibanya
di kantor tujuan, Roy segera menuju meja penerima tamu, dan mengatakan maksud
kedatangannya pada wanita cantik di balik meja tersebut.
Roy
diminta duduk menunggu, dan kemudian dilihatnya wanita cantik mengangkat gagang
telepon yang ada di meja dan menghubungi seseorang.
Tidak
perlu waktu lama wanita cantik tersebut kemudian mengabarinya bahwa psikotest
sudah dimulai dan yang terlambat tidak diperkenankan masuk.
Roy
hanya tersenyum kemudian mengucapkan terimakasih, dan permisi pulang, tidak ada
sedikitpun keinginan untuk menjelaskan alasan keterlambatannya.
Tubuhnya
berbalik meninggalkan wanita cantik yang masih terus melihatnya, dan melangkah
meninggalkan gedung, tidak ada penyesalan di wajahnya, yang ada hanya bayangan
senyum gembira Siti saat menerima uang logamnya kembali.
Dalam
hatinya berkata ” Siti, aku tahu betapa berartinya sekeping uang logam itu
untukmu dan ayahmu, sama berartinya dengan gitar tua yang selalu menemaniku
mencari uang sejak masih menggunakan seragam putih abu-abu”
Saat kita dihadapkan pada sebuah pillihan, bertanyalah pada hati dan ikuti apa
yang dikatakannya.
Untuk menjadi seorang guru favorit atau dicintai oleh anak
didiknya, ada beberapa modal utama untuk mewujudkannya diantaranya :
1.Guru
tersebut mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan para siswanya, baik dekat secara lahir misalkan ; menunjukan rasa
perhatian kepada siswa yang sedang mengalami kesulitan dalam pemahaman materi
pelajaran. Dan dekat secara batin dimana seorang guru mendoakan para siswanya
agar diberikan kemudahan dalam belajar dan mencapai kesuksesan.
2.Seorang
guru pun harus mempunyai kemampuan untuk membanguan suasana belajar yang
menyenangkan. Adapun cara untuk menjadi guru yang
menyenangkan,diantaranya :
·Guru tersebut senantiasa memahami akan kebutuhan para
siswanya,
·Guru dapat memberikan penghargaan kepada siswanya, baik
penghargaan materi, hadiah maupun kata – kata pujian untuk siswanya tersebut,
·Guru tersebut mampu mengendalikan emosi terhadap kenakalan
para siswanya,
·Guru tersebut tidak menjaga jarak melainkan selalu
mendekatkan diri dengan para siswanya.
3.Seorang guru juga dapat berperan sebagai orangtua kedua bagi
para siswanya ketika berada di ligkungan sekolah yaitu dengan memberi kasih sayang dan memberikan yang yang
terbaik.
4.Seorang guru juga harus mampu memberi motivasi terhadap para
siswanya yaitu memberikan harapan,
menjelaskan tujuan, membantu kesulitan yang sedang dihadapi oleh siswanya, dan
memberi hadiah atau pujian.
5.Seorang
guru pun senantiasa mau menjadi sahabat mereka ( para siswanya ) dalam belajar.
6.Seoarng
guru tersebut memiliki kepribadian yang pantas untuk ditiru para siswanya
seperti terus belajar dan menambah ilmu.
7.Guru
juga memiliki sikap rasa kasih sayang, sabar dalam mengajar, bisa membuat
tertawa para siswanya, tidak angkuh dan sombong, tidak tertinggal zaman,
memiliki jiwa seni, tidak segera menyalahkan siswanya dan menyenangi aktivitas
mengajar.
Siapa
yang tidak mau menjadi guru yang disukai siswa. Semua guru sepertinya
mengharapkan ini.
Menjadi
guru yang disukai bukan perkara mudah tapi juga tidak sulit, saya pribadi pun
masih dalam upaya untuk bisa disukai siswa. Namun tidak ada yang tidak mungkin
di dunia ini, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Berikut ini adalah caranya.
Tidak terlalu banyak
melaksanakan metode ceramah
Hapal nama siswa ketika
memberikan tugas atau menyuruh siswa ke depan dll dan Memberikan contoh
kepada siswa apa yang ia ingin siswa lakukan. Jika anda sebagai guru berharap
siswa anda hormat pada anda, silahkan terlebih dahulu menjaga harga diri
siswa anda di kelas.
Jika marah atau kecewa pada
siswa, sebaiknya jangan ditampakkan tetapi bersabarlah dan iklaskan dan
banyak istiqfar.
berbagi senyum tulus pada semua
siswa. Siswa yang dicap sebagai anak yang ‘bermasalah’ akan luntur dan
akan menyukai anda jika anda berikan senyum pada mereka.
Memotivasi siswa dengan cara
memotivasi dan bukan menyindir.
Menggunakan humor pada tempat
dan saat yang tepat.
Mudah diajak berteman oleh
siswa dan bukan menjadi teman siswa. Mudah diajak berteman artinya anda
pihak yang pasif dalam berkomunikasi namun tetap dengan cara yang
profesional. Berusaha menjadi teman siswa hanya akan menyulitkan situasi
anda dikemudian hari.
Penyabar dan menganggap semua
siswa sedang berproses. Hindari meneruskan warisan guru lain dengan
melanjutkan cap yang sudah diterima oleh siswa tertentu.